Bengkulu, Intersisinews.com : Kendati Bengkulu akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) pada tahun 2019 mendatang, tetapi pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bengkulu justru pesimis jika dibebani target menjadi juara umum, walaupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama pihak DPRD Provinsi Bengkulu telah menyediakan anggaran dana sebesar Rp. 39 milyar untuk persiapan kegiatan berskala nasional dimaksud.
Ketua Umum KONI Bengkulu Mufran Imron mengaku, sangat mustahil sekali soal target tersebut bisa dicapai. Apalagi dengan minimnya pembinaan kemudian sebelumnya dana yang dianggarkan untuk pembinaan atlet juga sangat kecil. Belum lagi Cabang Olahraga (Cabor) yang akan diperlombakan juga masih belum jelas.
“Ini bukan soal angggaran yang besar disiapkan tahun depan, karena ini olahraga. Tapi kita juga tidak ingin Bengkulu berada di peringkat terbawah nantinya,” katanya, Selasa, (4/12/2018).
Selain itu dikatakan, dalam meraih prestasi dalam olahraga, pembinaan atlet harus dilakukan secara berkesinambungan dan bukan bersifat instan. Pasalnya beberapa Cabor unggulan Bengkulu saat ini, ada di Renang. Kemudian Catur dan Tinju.
“Peluang itu tetap ada. Tapi untuk Cabor Atletik, Bulu Tangkis, saya rasa sulit meraih medali. Hal itu bisa terlihat dari event kejurnas yang dilaksanakan selama ini, meraih juara tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan daerah lain seperti Sumatera Utara, Pekan Baru yang memiliki atlet sudah masuk nasional semua,” jelasnya.
Lebih jauh ditambahkan, persiapan menjelang pelaksanaan Porwil pada Desember tahun depan saat ini, terus melakukan pembinaan, dan tetap akan berusaha bersaing, kendati dalam Porwil sebelumnya Bengkulu berada di peringkat bawah, dan di PON diperingkat bawah dari 34 Provinsi atau peringkat 33.
“Walaupun seperti, Cabor Sepakbola, Bengkulu saja degradasi ke Liga III. Sehingga diperkirakan tidak mungkin bisa bersaing dengan PSMS Medan. Itu yang menjadi beban kita tidak bisa langsung menjadi juara umum. Tapi dalam Porwil 2019 nanti, target kita jangan sampai menjadi juru kunci, minimal kita berada di papan tengah raihan medali,” tukasnya. (red-3)