Dokter Lia Ajak Milenial Asah Kemampuan Diri

Intersisinews.com, Dokter Lia Lastaria mengajak seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu, khususnya kaum milenial untuk menatap tahun 2019 dengan optimisme. Jika ada harapan dan keinginan yang belum terwujud di tahun 2018, segera move on, asah kemampuan diri, tentukan resolusi, dan wujudkan.

Dokter cantik yang maju sebagai Caleg DPR RI Nomor Urut 3 dari Partai Gerindra ini mengungkapkan, anak muda Bengkulu wajib memiliki harapan dan target di tahun ini.

“Sekarang tahun sudah berganti, yang namanya anak muda ya harus punya target baru, harapan baru, dan wajib optimis. Nah, optimisme ini yang mungkin susah untuk dijaga, tapi bukan berarti mustahil, saatnya move on dari kegagalan”, ungkap dara cantik yang akrab disapa Lia ini.

Lebih lanjut Dokter Lia menilai pentingnya melakukan evaluasi atas capaian-capaian tahun lalu. Menurutnya, tanpa evaluasi dan introspeksi diri, tentu sulit untuk membuat perencanaan yang matang.

“Umumnya, kita lalai dan abai. Tidak mau flashback ke belakang. Padahal, evaluasi dan introspeksi diri itu kan penting banget. Biar kita tahu, apa saja sih kelemahan kita di tahun sebelumnya. Apa saja sih target yang belum tercapai. Gimana mau membuat inovasi kalo kita tidak punya perencanaan yang matang? Anak muda harus mampu membuat inovasi, mulai dari perencanaan yang matang sampai dengan realisasinya yang terukur,” ujarnya.

Keponakan kandung Gubernur Bengkulu Dua Periode Agusrin M Najamudin ini juga mengajak kaum milenial untuk terus mengasah kemampuan diri.

“Jangan pernah berhenti belajar dan terus belajar. Kemampuan diri harus terus diasah. Penting untuk kita mengetahui, sebenarnya bakat kita di bidang apa, karena jangan-jangan di bakat itulah jalan kesuksesan dan kebahagiaan kita nantinya. Jangan malu juga untuk bertanya pada yang lebih mengerti. Kadang-kadang kita suka gengsi, nah, ini yang harus dihindari,” papar Lia.

“Intinya, harus punya target, harapan, dan optimisme yang kuat. Kalau berusaha tapi tidak optimis, kan aneh juga jadinya. Jadi, menurutku, semuanya harus selaras dan serasi,” sambung Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Dokter Lia pun mengilustrasikan dengan perjuangannya untuk dapat menyelesaikan studinya beberapa tahun silam.

“Mungkin, jika dulu enggak optimis, rasanya mustahil bisa menyelesaikan kuliah di kedokteran UI. Tapi, alhamdulillah, berkat optimisme dan usaha yang keras, tentu juga disupport oleh keluarga dan sahabat, akhirnya bisa selesai. Sekarang saatnya mengabdikan diri ke masyarakat. Sia-sia donk ilmu pengetahuan yang didapat kalau ga bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Lia.

Terpisah, Ary, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Bengkulu sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Dokter Lia. Menurutnya, selain kecerdasan, anak muda juga harus punya optimisme yang kuat.

“Saya sependapat dengan yang disampaikan Mbak Lia. Anak muda itu memang harus cerdas. Tapi, juga harus punya optimisme yang kuat. Masa depan mana mungkin sesuai rencana kalau tidak optimis,” kata Ary.

Senada, Mujiyono yang juga berstatus mahasiswa juga menyatakan sikap setujunya meski dengan bahasa yang berbeda.

“Anak muda itu harus punya keyakinan tentang mimpi-mimpinya di masa depan. Seperti kata Mbak Lia, mana mungkin bisa selesai kuliah kalau enggak punya optimisme. Tahun baru ini yang harus diperbarui juga optimismenya, rencana-rencananya, dan juga targetnya,” pungkasnya. (***)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.