Startup Indonesia Rangking 5 se-Dunia, Gesits Jadi Motor Listrik Kebanggaan

Intersisinews.com – Indonesia Startup Summit (ISS) 2019 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu (10/04/19), dihadiri lebih kurang 5.000 peserta dan menampilkan enam puluh startup karya generasi milenial terbaik Indonesia.

Acara dihadiri oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir. Ia datang mengendarai motor listrik Gesits, salah satu startup kebanggaan tanah air karya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan diproduksi PT. Wijaya Manufakturing. Menristekdikti didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im, Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe dan Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti melakukan uji coba motor listrik Gesits yang rencananya akan diluncurkan secara resmi pada bulan April ini.

Dalam sambutannya Menristekdikti menyampaikan bahwa geliat startup di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat dalam kurun waktu 4-5 tahun terakhir. Menristekdikti mengatakan Kemenristekdikti membina lebih kurang 1.307 startup dari berbagai bidang fokus. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun 2015 lalu yang hanya 52 startup. Saat ini jumlah startup di Indonesia berada pada peringkat pertama di ASEAN.

“Jadi, Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara di bidang startup. Sedangkan di dunia kita urutan ke lima pada bidang startup. Indonesia masuk ranking lima dunia dari startupnya,” ujarnya.

Selama lima tahun terakhir, Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang dibiayai dan dibimbing oleh Kemenristekdikti tidak membatasi pengembangan startup di Indonesia pada bidang teknologi informasi saja mengikuti tren yang banyak dikembangkan oleh perusahaan maupun lembaga lain. Terdapat tujuh bidang fokus di luar teknologi informasi, yang tenants atau peserta inkubasi bisnis Kemenristekdikti ikuti.

“Bidang-bidang apa saja yang kami lakukan, satu di bidang pangan dan pertanian. Ini luar biasa. Startup-startupnya sudah bagus. Kedua di bidang obat-obatan. Yang ketiga teknologi informasi. Keempat transportasi, kita bisa menghasilkan transportasi darat, yaitu motor listrik yang disebut Gesits. Ini adalah prinsipal pertama kali di Indonesia dalam sejarah. Kalau kita sebut motor listrik, sebut saja Gesits. Kalau kita sebut Gesits, pasti orang ingat motor listrik,” ungkap Menristekdikti.

Di samping Gesits, di bidang transportasi, juga ada kapal pelat datar yang dikembangkan oleh Teknik Perkapalan Universitas Indonesia (UI) bersama PT Juragan Kapal. PT Juragan Kapal sendiri saat ini sudah memiliki omzet 6,5 miliar Rupiah, tertinggi kedua setelah PT Meta Sukses Pratama (MSP) yang memproduksi Satpam Pintar dengan omzet 7 miliar Rupiah.

“Di samping motor Gesits, di laut kita juga punya kapal pelat datar. Barusan kami luncurkan dari Jakarta menuju Bintuni, Papua. Bahkan memasuki laut yang gelombangnya sampai empat meter. Kata nahkoda kapal, selama lima belas tahun dia menjalankan kapal, baru kapal ini yang paling nyaman dan terbaik,” ungkap Nasir di hadapan ratusan peserta.

Sumbangan perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan industri juga mencakup bidang lainnya, salah satunya di bidang energi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT Pertamina, dengan Catalyst Merah Putihnya.

“Di bidang advanced material, termasuk di bidang nanoteknologi nanti yang dilakukan oleh para peneliti yang menghasilkan inovasi di bidang kesehatan dan material maju. Dan di bidang energi, mulai dari ‘solar cell’ dan baterai sudah ada juga. Renewable energy juga ada dari minyak kelapa sawit bisa digunakan menjadi bensin, solar, avtur, Katalis Merah Putih yang diinisiasi ITB oleh Profesor Subagjo,” ungkap Nasir. (red)

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.