Bengkulu – Sebanyak tokoh daerah bersama sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Bengkulu menjalani vaksinasi tahap II, pada Kamis, (28/1/2021) bertempat di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu.
Untuk lima dari 10 tokoh daerah yang pertama kali diberikan vaksinasi tersebut adalah, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Teguh Sarwono, Direktur RSMY Bengkulu, dr Zulkimaulud, Ketua IDI dr. Syafriadi dan Sekretaris MUI Dr. Dani Hamdani, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni.
Dalam vaksinasi tahap II ini, tidak ada perbedaan dari pelaksanaan tahap pertama pada 14 Januari lalu, yakni, sebelum vaksinasi kelima tokoh daerah tersebut terlebih dahulu melakukan pendataan, screening, cek kesehatan lalu disuntikan vaksin, dan melakukan observasi selama lebih kurang 30 menit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Bengkulu, Lisyenti Bahar mengaku, setelah 14 hari berlalu pasca diberikan vaksinasi Sinovac tahap pertama baik kepada 10 tokoh daerah dan khusus sejumlah nakes sempat merasa panas selama 3 hari, serta juga ada yang gatal-gatal.
Kendati demikian Lisyenti menyebutkan, jika pun ada reaksi pasca diberikan vaksin, tidak serta merta diakibatkan pemberian vaksinasi. Pasalnya Komite Daerah Kejadian Diduga Karena Pasca Imunisasi (Komdagipi) yang beranggotakan dokter spesialis, terus melakukan kajian terhadap demam yang terjadi akibat imunisasi.
“Kesepuluh tokoh daerah sampai saat ini belum menerima laporan seperti yang dikeluhkan para nakes, seperti ada keluhan bintik merah dan merasakan ngantuk berat dan lain-lainnya akibat di suntik vaksin Sinovac. Mudah-mudahan saja tidak ada lagi temuan-temuan tersebut,” jelasnya.
Disamping ia menargetkan, vaksinasi Covid 19 untuk nakes ini ditargetkan sudah selesai pada Februari dan memasuki tahap II yang diperuntukan kepada pejabat publik, dengan target bisa diselesaikan dalam satu bulan. Kemudian baru memasuki tahap III, untuk masyarakat umum.
“Animo ketika pelaksanaan vaksinasi nanti bisa lebih tinggi lagi, sehingga tujuan pemberian vaksin guna menciptakan kekebalan tubuh bagi individu dan kelompok bisa terwujud nantinya,” tutupnya.