Bengkulu – Dari hearing dengan mitra Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang menangani kasus corona virus disease atau Covid-19 di Provinsi Bengkulu, DPRD Provinsi Bengkulu pertanyakan kinerja Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu.
Mengingat dari realita dilapangan, tim gugus tugas terkesan tidak siap dalam menangani penyakit infeksi virus Corona, sehingga banyak masalah yang ditemukan terutama masalah alat pelindung diri (APD) dan layanan di RSUD M.Yunus (RSMY) sebagai Rumah Sakit rujukan Covid-19 di Bengkulu.
“Kita mempertanyakan laporan Dinkes Provinsi Bengkulu dalam hal kegiatan pembelian APD dengan anggaran yang telah direfocusing dari APBD provinsi Bengkulu tersebut. Sebab, realita dilapangan masih banya tenaga kesehatan seperti puskesmas, dan posko Covid-19 yang masih mengeluhkan minimnya APD yang ada,” ungkap Ketua KomisiIV DPRD Provinsi Edison Simbolon, dalam keterangannya.
Selain itu dikatakan, pihaknya juga mempertanyakan dengan manajemen RSMY terkait berita yang tidak menyenangkan lantaran adanya pemungutan biaya perawatan isolasi mandiri pada pasien Covid-19 yang terjadi baru-baru ini.
“Kita sangat menyesalkan hal itu, karena ini menjadi momok dalam pikiran masyarakat provinsi Bengkulu. Walaupun pihak RSMY katakan miss komunikasi ataupun hanya pembenaran dari mereka, kita tidak ingin hal itu terulang lagi kedepan, sebab jika itu terjadi miss komunikasi, sebelumnya pasti ada tahapan-tahapan dalam pembayaran di rumah sakit tersebut. Apalagi surat dari ruangan mesti dibawah ke ruangan administrasi lalu ke bendahara tidak mungkin salah,” kata politisi Demokrat ini, pada Selasa, (16/6/2020).
Lebih lanjut, pihaknya juga mempertanyakan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak ekonomi yang telah direncakan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu sebelumnya.
Disamping itu juga mendesak Pemprov Bengkulu untuk segera mencairkan insentif para tenaga kesehatan dalam menangani kasus Covid-19 di Bengkulu.
“Seharusnya Pemprov telah memaksimalkan penggunaan dana yang telah direfocusing sebelumnya. Sehingga jangan terlalu lama realisasinya, karena masyarakat Bengkulu dan Nakes dirasa sangat membutuhkan itu segera,” ucapnya.