Ditengah Pendemi Covid 19, Pasutri di Bengkulu Diminta Tunda Kehamilan

Bengkulu – Pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu terus gencar turun ke masyarakat khususnya pasangan suami istri (pasutri) agar bisa mencegah ataupun menunda kehamilannya ditengah wabah pendemi Covid 19 ini.

Apalagi saat ini ada slogan “Covid-19 Negatif, justru Istri Positif Hamil.” Dimana hal itu terjadi, lantaran lebih banyak waktu bersama keluarga di rumah, ketimbang biasanya bekerja di kantor.

“Upaya kita terus menurunkan para Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar jangan sampai terjadi ledakan kelahiran bayi atau Baby Boom. Bahkan juga langsung mendistribusikan pil KB serta Kondom hingga ke pelosok desa, agar jangan sampai peserta KB drop-out,” ungkap Kepala Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir Rusman Effendi, dalam keterangannya usai menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), Handsanitizer dan paket sembako di Kota Bengkulu.

Dikatakan Rusman, terjadinya kehamilan di tengah wabah pendemi Covid 19 ini, akan menjadi beban diri sendiri, dan juga Negara. Belum lagi beresiko tertular. Untuk itu, upaya pencegahan dilakukan dengan tersedianya alat kontrasepsi (alkon) untuk dibagikan kepada masyarakat melalui gerakan cegah putus pakai. Apalagi dalam mendukung pekerjaan bagi PLKB dan Bidan, juga telah diberikan APD dan bantuan sembako serta Handsanitizer.

“Kita pastikan alkon ini sampai kepada masyarakat di wilayah pelosok desa, karena dari segi anggaran dananya sudah dijamin oleh Komisi IX DPR RI. sehingga slogan Covid 19 negatif, namun istri positif hamil, tidak sampai terjadi di Bengkulu ini, dan Alhamdulillah kini sudah menunjukan angka naik lagi masyarakat untuk ber-KB dari 4 ribu sempat drop out,” terangnya, Selasa, (19/5/2020).

Senada dengan itu, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati menekankan kepada pihak BKKBN Perwakilan Provinsi Bengkulu agar menjalankan tupoksinya secara maksimal, dalam mencegah terjadinya kehamilan bagi pasutri di tengah pendemi Covid 19 ini.

“Ini juga bukan tugas berat BKKBN saja tapi semua untuk mencegahnya, khususnya pasangan muda, karena hamil ditengah pendemi Covid 19 ini, sangat berat. Jika bisa dihindari dulu,” ajaknya.

Disamping itu diharapkan, dengan diterimanya bantuan APD berupa baju hazmat dan masker, handsanitizer dan 1.000 paket sembako yang diberikan secara bertahap untuk para PLKB dan Bidan se Provinsi Bengkulu ini, selain bentuk kepedulian, juga agar tidak sampai terjangkit Covid-19.

Mengingat tidak dipungkiri saat ini telah banyak tenaga kesehatan sebagai garda terdepan melawan Covid-19, justru terjangkit.

“Dengan dilengkapi oleh APD dalam bekerja, para PLKB dan bidan dapat lebih aman dan nyaman saat bekerja. Apalagi pengorbanan tenaga medis cukup besar dengan meninggalkan keluarganya, serta sekarang tidak bisa pulang sembarangan sebelum mengikuti protokoler Covid-19,” pungkasnya.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.