Bengkulu –Terkait terus melonjaknya kasus konfirmasi positif Corona Virus Disease (Covid 19), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu agar menyiapkan langkah konkrit, terutama dalam pencegahan dan penanganannya di Provinsi Bengkulu.
Pernyataan itu diungkapkan Wakil Ketua III DPRD Provinsi Bengkulu, Hj. Erna Sari Dewi, ketika dihubungi.
Dikatakan, langkah konkrit itu penting, karena bisa saja hal serupa kembali terjadi. Sehingga pada saat kembali terjadi lonjakan, langkah antisipasi bisa segera dilakukan.
“Jika dari sisi anggaran, kita rasa tidak ada permasalahan lagi, sebab sudah disiapkan sekitar Rp 37 miliar lebih melalui realokasi dan recofusing APBD tahun ini. Jadi tinggal lagi Pemprov merealisasikan anggaran tersebut untuk mencegah dan menangani Covid-19,” ujar Erna, pada Kamis (14/5/2020).
Politisi perempuan Nasdem ini menilai, pasca terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi positif, langkah pencegahan dan penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu, terkesan kelabakan atau kurang matang. Mengingat berbeda jika persiapan sudah matang, dirasa ketika lonjakan kasus terjadi pasti terlihat pergerakannya.
“Saya contohkan, ketika berkaca dari kasus lonjakan, dimana tenaga medis mendominasi dan diperkitakan belum diketahui secara pasti penyebabnya. Apakah disebabkan Alat Pelindung Diri (APD) yang kurang memadai, atau memang ada penyebab lainnya. Itu maksud saya kedepan perlu pematangan lagi dalam upaya penanganannya,” tegas Erna.
Sementara dari sisi pengaman jaring social disebutkannya, sejauh ini masih ada masyarakat terdampak di Provinsi Bengkulu, belum tersentuh bantuan. Begitu juga dari sisi dampak ekonomi akibat Covid-19.
Untuk itu diingatkan agar Pemprov melakukan upaya kongkrit mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pendemi wabah Covid 19 ini.
“Langkah Pemprov dalam memperbaiki ekonomi masyarakat juga sangat penting dilakukan dan jangan hanya sibuk menangani pencegahan kasus saja. Kondisi sebenarnya masyarakat justru terabaikan,” tutup Erna.