Bengkulu : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu saat ini tengah fokus menangani pasien Covid-19 yang sedang dirawat dan dilakukan karantina pengawasan.
Apalagi akibat fokus menangani pasien Covid 19 itu, juga telah menutup sejumlah pelayanan di rumah sakit rujukan tersebut, termasuk untuk pelayanan poli klinik.
“Kebijakan itu juga kita lakukan, agar bisa berperan maksimal sebagai pusat rujukan dalam melayani kasus Covid-19 di Provinsi Bengkulu,” ujar Direktur Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu Zulkimaulub, dalam keterangannya pada Minggu, (10/5/2020).
Ditegaskan Zulki, keputusan tersebut terpaksa diambil pihaknya untuk memaksimalkan kinerja tenaga medis yang tersisa di rumah sakit. Mengingat diketahui, ada sebanyak 59 tenaga medis yang saat ini sedang dikarantina, karena diduga terpapar Covid-19.
“Petugas medis yang tersisa, bergantian menangani pasien Covid-19. Hal itu juga untuk memperkecil resiko penularan, dan bisa memberikan waktu istirahat bagi tenaga medis yang lain,” katanya.
Selain itu dijelaskan, untuk pelayanan kesehatan yang ditutup sementara waktu, akan dialihkan ke rumah sakit lain di Kota Bengkulu.
Hanya saja diakui, pihaknya tetap membuka pelayanan untuk kemoterapi, bedah saraf dan talasemia, karena pelayanan itu tidak dimiliki rumah sakit lain.
“Ketika nanti rumah sakit penyangga tidak ada yang bisa melayani, silakan berkoordinasi dengan RSMY. Tapi jika kemampuan RSMY terbatas, maka akan dirujuk sebagaimana yang selama ini dilakukan,” tukasnya.