Reaktif 4 Kasus, 445 Orang di Bengkulu Dinyatakan Sehat Covid 19

 

Bengkulu – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid 19) Provinsi Bengkulu pada Kamis, (16/4/2020) hingga pukul 17.00 WIB merilis perkembangan kasus Covid 19, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) totalnya sampai saat ini berjumlah 558 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 17 orang.

Dari jumlah 558 ODP yang selesai pemantauan sebanyak 406 orang, ODP menjadi PDP 1 orang, ODP menjadi konfirmasi 1 orang, meninggal 1 orang dan masih dalam pemantauan sebelumnya 145 orang. Sehingga untuk jumlah yang sehat sejauh ini sudah 455 orang.

Sementara untuk kasus PDP sebanyak 17 orang, selesai pengawasan 2 orang, proses pengawasan 7 orang, meninggal dunia sebanyak 6 orang, dan PDP menjadi konfirmasi 2 orang.

“Untuk ODP ada penambahan hari ini sebanyak 4 orang. Dengan rincian dari Bengkulu Selatan dan Mukomuko masing-masing satu orang serta dari Kepahiang 2 orang. Sedangkan PDP tidak ada penambahan,” ungkap Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid 19) Provinsi Bengkulu Jaduliwan didampingi Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Edriwan Mansyur dalam keterangannya.

Selain itu dikatakan, untuk sampel yang diperiksa laboratorium sebanyak 45 orang dan 4 diantaranya positif, dan 33 sampel lagi negatif, serta yang masih dalam proses pemeriksaan sebanyak 8 sampel.

Kemudian untuk rapit test, sudah dilakukan sebanyak 1.118 orang, dengan hasil unreaktif sebanyak 1.114 orang. Kemudian reaktif sebelumnya sebanyak 2 orang, ditambah lagi hari ini ada sebanyak 2 orang.

“Dua hasil rapit test itu, 1 dari Kepahiang swabnya sudah diambil dan dilakukan isolasi mandiri dengan pengawasan, karena kondisinya stabil. Lalu 1 lagi dari Kota Bengkulu, juga sudah diambil swab, dilakukan isolasi mandiri karena kondisinya stabil, namun tetap dalam pengawasan,” katanya.

Disamping itu dijelaskan, tindakan yang dilakukan terhadap kasus rapit test yang reaktif sebelumnya, Ibu M dari Kota Bengkulu tetap isolasi mandiri dirumah dengan pengawasan dan lanjutan obat dari dokter. Mengingat swabnya sudah diambil, lalu diberikan edukasi pasien dan keluarga.

“Kemudian untuk E.Y warga Bengkulu Utara berdomisili di Kota Bengkulu, juga isolasi mandiri dibawah pengawasan. Diberikan obat lanjutan, berjemur dan dilakukan edukasi pasien serta keluarga,” demikian Edriwan dan Jaduliwan.

Anda mungkin juga berminat
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.