Bengkulu, Intersisinews.com – Penyelenggaraan Workshop menulis yang diadakan Komunitas Menulis Bengkulu (KMB), Sabtu (06/04/19) sore berjalan sukses.
Berfokus pada kepenulisan Novel dan cerpen, KMB mengangkat tema ‘Mendadak Jadi Penulis’, untuk meningkatkan literasi pemuda di Bengkulu.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang didominasi para pelajar, dan mahasiswa perguruan tinggi, serta mengundang narasumber dari General Manager (GM) Gramedia Tinton Bhara, Novelis Nasional Puput Hamzah dan GM People Publisher Indah Syoraya. Juga media patner sebagai promotor bagi penulis muda intersisinews.com, bengkulutoday.com, suaramelayu.com, ragampost.com, juga beritakampus.com.
Disampaikan Ketua Komunitas Menulis Bengkulu (KMB), Ihsan Joy mengungkapkan bahwa tujuan dari workshop kali ini adalah mencari talenta-talenta muda Bengkulu yang menyukai literasi, yang nantinya peserta akan dididik dalam workshop dan dibimbing sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk menulis setara dengan penulis nasional, dan strategi pemasaran karya sesuai misi KMB, “fell, write, share”.
“Jadi para peserta akan kita didik dalam bentuk workshop ini sehingga mereka bisa mempunyai kemampuan menulis setara dengan penulis nasional,” kata Ihsan Joy.
Menurutnya, KMB hadir untuk menggiatkan literasi di Bengkulu, dengan sering menyelenggarakan kegiatan yang ditargetkan kepada anak-anak muda pecinta literasi, juga strategi melahirkan penulis berkompeten yang membawa kearifan lokal.
“Karena masih minimnya literasi penulis di Bengkulu, maka KMB hadir sebagai wadah, penggerak, dandan meningkat minat para penulis serta mencetak para penulis-penulis baru,” ucap Ihsan Hasibuan, nama asli Ihsan Joy.
Di lain sisi, Tinton Bhara selaku General Manager Gramedia Bengkulu juga mengajak para penulis muda mempromosikan potensi literasi di daerah sendiri, “Jika ada penulis asli dari Bengkulu, kenapa mesti yang lain.” Katanya sembari bercanda.
Menurutnya saat ini, rendahnya minat literasi dipengaruhi oleh kurangnya eksistensi dari para penulis tersebut, sehingga tidak satupun penulis yang mampu lolos penjualan ke toko buku terbesar nasional ini.
“Juga kurang percaya diri para penulis Bengkulu dalam mengangkat budaya lokal. Sehingga karakter penulis Bengkulu sendiri masih dipertanyakan.” Tambahnya.
Secara gamblang, Bhara juga berharap agar anak-anak Bengkulu, khususnya penulis muda terus semangat berkarya dan tidak mudah menyerah dalam mengejar impian sebagai penulis best seller. (mb)